Ramai di Medsos soal Ribuan Skripsi dan Tesis Dibuang, UIN Makassar Menjawab

Ramai di Medsos soal Ribuan Skripsi dan Tesis Dibuang, UIN Makassar Menjawab

Muhammad Nur Abdurrahman - detikNews
Kamis, 03 Mar 2016 10:15 WIB
Foto: Facebook
Makassar - Beberapa foto skripsi, tesis, dan karya ilmiah berserakan di luar gedung diupload ke media sosial. Dijelaskan, foto tersebut diambil pada Selasa (1/3/2016) di samping kiri Perpustakaan UIN Alauddin Makassar. Benarkah?

"Itu memang sengaja akan dimusnahkan," kata Kepala Perpustakaan UIN Alauddin, Quraisy Mathar, kepada detikcom, Rabu (2/3/2016) malam.

Foto di media sosial memancing perasaan sinis. Beberapa orang merespons tidak sepatutnya skripsi, tesis, dan disertasi dibuang begitu saja karena proses pembuatan karya ilmiah itu sulit. Kampus dinilai tidak menghargai perjuangan pembuat karya ilmiah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kenapa dimusnahkan? "Pemusnahan tersebut sesuai dengan standar pengelolaan arsip. Arsip yang statis dimusnahkan, arsip dinamis dipertahankan. Sebelum dimusnahkan, tentunya sudah dialihmediakan ke format PDF dan dapat diakses online oleh siapa pun dan dari mana pun," papar Quraisy.

"Sampai hari ini sudah belasan ribu yang sudah dimusnahkan," tambah Quraisy.

Quraisy menambahkan, belasan ribu skripsi dibuang dari lantai IV gedung perpustakaan UIN Alauddin. Akhirnya jatuh berserakan."Tenaga dan alat minim untuk menurunkan (dari lantai 4)," tutur Quraisy soal proses pembuangan karya ilmiah.

Quraisy menilai wajar ada orang yang menganggap pemusnahan itu aneh. Sebab, ini pertama kali UIN melakukannya sejak berdiri.

Menurut Quraisy, setiap tahunnya ada sekitar 10.000 naskah skripsi, tesis, disertasi dan hasil penelitian. Itu jelas menambah tumpukan di perpustakaan. Sementara standar kelayakan dan ketersediaan ruang tidak bertambah.

"Bagi yang ingin mengakses skripsi mahasiswa UIN Alauddin versi onlinenya di laman web opac.uin-alauddin.ac.id," pungkas Quraisy.

(mna/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads