Ketua DPP PDIP Andreas Pareira menilai masih terlalu dini untuk memanaskan suhu politik di Pilkada DKI yang akan digelar 15 Februari 2017 mendatang. Masih ada proses panjang yang harus dijalani.
"Pilkada ini masih sangat pagi. Proses perjalanan Pilkada ini masih panjang. Karena itu DPP PDIP mengeluarkan Surat Edaran yang ditandatangani oleh Bambang DH dan Sekjen Pak Hasto Kristiyanto, itu menginstruksikan kepada seluruh kader PDIP di DKI Jakarta untuk jangan dulu memberikan komentar politik yang menyangkut Pilkada ini yang kemudian membuat situasi Pilkada ini terpolarisasi secara politik," ujar Andreas usai diskusi Polemik Sindo: Kontestasi Pilkada DKI di Restoran Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (12/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita beri kesempatan kepada Pak Ahok dan Pak Djarot untuk melaksanakan tugas pemerintah di DKI sampai akhir masa jabatan dengan baik. Ini akan berimbas dan menguntungkan masyarakat. Karena mereka berdua itu sekarang adalah Gubernur dan Wakil Gubernur DKI," kata Andreas.
Lalu, apakah ini artinya PDIP masih berharap pasangan Ahok dan Djarot Saiful Hidayat bisa maju di Pilgub DKI 2017 mendatang? Meski Ahok telah memilih akan maju lewat jalur independen?
"Selama ini kita berharap mereka menjalankan tugas dengan baik. Untuk itu ke depan, itu masih masih mekanisme penjaringan dan penyaringan," kata Andreas.
"Semua terbuka untuk semua pihak. Kalau Pak Ahok kan sudah pilih jalur perseorangan. Nah, siapa tahu Pak Ahok batal, kan itu pilihan beliau," tambah Andreas.
(rjo/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini