Video pertengkaran itu tersebar luas bahkan dilayangkan di salah satu tv swasta. Ahok dinilai tak sopan karena membentak-bentak seorang pria dan seorang lansia yang mengaku pemilik lahan tersebut.
Ahok kemudian melurusβkan persepsi masyarakat soal pertengkaran itu. Ia mengatakan bahwa yang membuatnya geram adalah kelakuan pengacara warga itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menuding pengacara tersebut memanfaatkan ketidaktahuan warga yang mengaku sebagai pemilik lahan. Menurutnya, pengacara itu bisa saja menjanjikan warga itu memiliki surat keterangan kepemilikan lahan padahal tanah yang diakui tersebut bersifat tanah girik/garapan.
"βYang waris.kalau kamu ngaku tanah garapan itu milik kamu nggak? Bukan milik kamu kan, kamu ngaku ngarap. Bisa nggak tanah garapan diwarisin? Tidak. Nah ini makanya ada namanya oknum pengacara yang nawarin bisa menang, tapi dia gak bisa ke pengadilan karena nggak punya data," sambungnya.
"Dia mau maksa camat, lurah kami kasih keterangan PN 1 untuk memperkuat itu tanah dia, baru dia bisa ngajuin ke pengadilan. Ya camat, lurah kita nggak mau kasih dong. Dia minta tolong sama saya, ya saya nggak bisa kasih. Trus dia ngancam kalau bapak nggak mau paksa camat, lurah bapak ketemu kami, kami taruh nenek di depan mobil bapak, biar kami mati. Etis gak dia?," ucap mantan politisi Gerindra tersebut.
Ia mengatakan bahwa pengacara tersebutlah yang salah karena menjanjikan pada warga akan memenangkan kasus kepemilikan lahan tersebut. Yang lebih membuat Ahok marah karena pengacara itu menjadikan warga lansia yang mengaku sebagai pemilik lahan sebagaiβ tameng untuk belas kasih Ahok.
"βBukan marah sama warganya. Jadi dia udah kayak "teroris", kamu mau nggak digituin? Ya udah saya lawan. Itu namanya menyandera nenek-nenek yang udah gak ngerti apa2, supaya kita kasih dia surat," pungkasnya.
(bil/vid)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini