Mesin mobil yang modern memerlukan pelumas berkualitas tinggi yang akan membantu menjaga mesin tetap bersih hingga terhindar dari penumpukan kerak di mesin, serta memberikan perlindungan prima dan meningkatkan kinerja bahan bakar.
Pabrikan pun menyarankan penggunaan oli pelumas sintetis untuk mengimbangi kemampuan mesin yang makin tinggi itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama ini pelumas mesin mobil banyak menggunakan minyak mineral sebagai bahan dasarnya. Shell mengembangkan teknologi gas-to-liquid (GTL) yang mampu mengubah gas menjadi bahan dasar bagi produksi pelumasnya.
Teknologi yang hak patennya dimiliki Shell Lubricants ini disebut Shell PurePlus Technology. Shell adalah pemimpin global dalam teknologi gas-to-liquid (GTL).
Melalui riset selama 40 tahun, Shell PurePlus Technology pertama kali diciptakan di Shell Technology Center di Amsterdam, Belanda.
Dalam pabrik percontohan di Amsterdam, para ahli teknologi Shell berhasil menciptakan katalis dan molekul yang nantinya disuling menjadi produk bahan dasar PurePlus. Saat ini, bahan dasar ini diproduksi secara komersial di Pearl, pabrik GTL di Qatar.
"Shell PurePlus Technology adalah sebuah proses yang sangat revolusioner dari teknologi gas-to-liquid (GTL). Teknologi GTL merupakan salah satu teknologi yang saat ini tengah berkembang di dunia karena kemampuannya dalam mengolah gas alam guna menghasilkan bahan dasar performance sintetis yang mirip dengan produk-produk turunan minyak bumi, bahkan dengan kualitas yang lebih baik. Shell PurePlus Technology mampu mengubah gas alam menjadi bahan dasar sejernih kristal tanpa sedikitpun kotoran seperti yang biasanya ditemukan pada minyak bumi," papar General Manager Technical Shell Lubricants and Bulk Fuels Indonesia Bambang Wahyudi, Kamis (25/9/2014).
Bagaimana Shell PurePlus Technology mampu mengolah gas alam cair menjadi bahan dasar sebuah produk pelumas?
Bambang menjelaskan bahwa GTL adalah proses penyulingan yang mengubah gas alam menjadi rangkaian hidrokarbon seperti base oil, bahan bakar kerosene maupun diesel, melalui serangkaian reaksi kimia yang dikontrol (proses Fischer Tropsch) yaitu mengubah gas Methane (CH4) menjadi rangkaian atom karbon dan hidrogen.
Dan molekul baru inilah yang nantinya disuling menjadi produk-produk GTL termasuk base oil PurePlus.

Bahan dasar merupakan komponen utama atau mencapai hampir 75-90% dari produk pelumas mesin. Artinya, bahan dasar yang berasal dari gas alam adalah sebuah langkah besar bagi perubahan komposisi pelumas mobil.
Shell PurePlus Technology mampu memproduksi bahan dasar yang dapat meningkatkan kinerja mesin karena memiliki indeks viskositas yang tinggi, penguapan yang rendah dan memiliki sifat alir yang sangat baik untuk suhu yang rendah dibandingkan pelumas dasar biasa yang digunakan selama ini.
"Ini artinya, pelumas dengan teknologi PurePlus ini mampu meningkatkan masa pakai mesin, meminimalkan biaya pemeliharaan, meningkatkan nilai ekonomis bahan bakar dan menjaga mesin tetap bersih. Shell PurePlus Technology adalah sebuah revolusi dalam produksi pelumas mesin," tutupnya.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah