"Semuanya impor jadi totally dirakit di sini. Kandungan lokalnya adalah pekerja," ujar Deputy Director Corporate and Public Affairs PT Mercedes-Benz Indonesia Elvera N Makki kepada wartawan di Denpasar, Bali.
Vera pun membantah kalau Mercy sudah menggunakan komponen yang dipasok dari industri nasional. Dia menuturkan Mercedes-Benz telah merakit secara lokal mobil seperti C-Class, E-Class, S-Class, M-Class, dan GL-Class, serta chassis bus di pabrik seluas 42-hektar berlokasi di Wanaherang, Bogor, Jawa Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Misalkan untuk S-Class terbaru yang jika dalam kondisi CBU atau impor utuh, ada kompartemen pendingin yang cukup menyita ruang di bagasi mobil.
Hal ini ternyata membuat orang tidak bisa menyimpan lebih banyak perlengkapan untuk main golf.
"Karena itu kompartemen pendingin untuk versi CKD dihilangkan," ujar Department Manager Product Management Mercedes-Benz Indonesia Yudi Lesmana.
Tetapi masyarakat tetap saja bisa memesan mobil S-Class versi CBU yang harganya lebih mahal. Untuk S-Class CBU yakni S 400 harganya mencapai Rp 2,379 miliar. Sementara untuk versi rakitan lokal, harganya mencapai Rp 2,089 miliar. Harga masih sebelum pajak.
Khusus untuk performa, mobil menggunakan mesin berkekuatan 245 kW (333 hp) dan torsi maksimumnya sebesar 480 Nm.
Mercedes-Benz S 400 L Exclusive rakitan lokal ini dapat melesat dari 0 ke 100 km/jam dalam waktu hanya 6.8 detik dan memiliki kecepatan maksimum 250 km/jam.
Tenaga itu disalurkan melalui transmisi otomatis 7G-TRONIC PLUS.
Konsumsi bahan bakar mobil menurut Mercy sudah lebih efisien namun tetap menawarkan kenikmatan berkendara tertinggi tanpa kompromi.
(ddn/ady)
Komentar Terbanyak
Cerita di Balik Polisi Kawal Mobil Pribadi Diprotes Pemobil Lain
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar
Ternyata Gegara Ini Insinyur India Bikin Tikungan Flyover 90 Derajat