Setiap perjalanan adalah baru, karena setiap kisah ceritanya akan selalu berbeda. Saya, Sarengat akan berbagi cerita perjalanan Road Warriors 2014 Jakarta – Padang bersama detikOto dan Yamaha.
Sebelum melakuan perjalanan, banyak yang harus kita siapkan. Karena persiapan adalah hal wajib, apa lagi ingin melakukan perjalanan dengan jarak tempuh lebih dari 1.300 km.
Mulai dari fisik, mental, unit kendaraan yang prima, dan perlengkapan yang harus benar-benar siap. Hal itu tidak bisa diabaikan, tahap awal dengan persiapan fisik dan mental karena akan melakuan perjalanan jauh dan dengan kondisi cuaca yang berubah-ubah, maka fisik dan mental harus fit dan kuat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian perlengkapan, baik pakaian, alat mandi, jas hujan, dan safety gear. Siapkan perlengkapan secukupnya agar tidak membebani, fungsional, dan aman saat digunakan.
Jika sudah siap dan yakin, mari kita Lets Go!
Rute yang kami lalui adalah Jakarta, Serang, Merak, Bakauheni, Bandar Lampung, Kota Agung, Krui, Bintuhan, Manna, Bengkulu, Ketahun, Mukomuko, Indrapura, Bungus, Teluk Kabung, Padang, Padang Pariaman, Padang Panjang dan Bukittinggi.
Perjalanan kami dimulai dari kantor detikcom – Jakarta, Tanggal 17 November 2014 Jam 08.00 WIB.
Dari Jakarta menuju Lampung melalui Tangerang, Serang, Balaraja, sampai ke Pelabuhan Merak-Banten. Cuaca selama perjalanan cukup panas menyengat, ditambah situasi lalulintas yang padat.
Butuh kesabaran untuk bisa melalui jalur ini. Jaga emosi dan tetap berhati-hati.
Istirahat pertama kami di kota Tangerang, 2 jam setelah perjalanan dari Jakarta. Lanjut istirahat kedua di Kota Serang untuk makan siang. Kami melanjutkan perjalanan dalam kondisi hujan, sampai di peristirahatan ketiga di masjid Jl Raya Merak.
Kami tiba pelabuhan penyeberangan Merak sekitar pukul 18.00 WIB. Sekitar 2 jam kami menyeberang. Di sela-sela waktu penyeberangan kami gunakan untuk berfoto-foto dan istirahat di dalam kapal.
Lepas pelabuhan bakahueni masih dalam kondisi hujan, kami melanjutkan perjalanan dengan menggunakan jas hujan. Kami ke SPBU untuk melakukan pengisian BBM, karena masih harus menempuh jarak sekitar 70 km lagi untuk sampai di kota Bandar Lampung.
Pukul 21.00 kami sampai di penginapan, Hotel Berbintang. Bukan lebay tapi memang luar biasa, kami peserta #roadwarriors2014 difasilitasi penginapan dengan hotel berbintang. Bangga rasanya jadi finalis #roadwarriors2014.
Perjalanan masih jauh, kami istirahat dahulu agar perjalanan esok hari kondisi fisik dan mental tetap fit dan kuat.
Hari kedua, perjalanan dari kota Bandar Lampung menuju Krui. Jaraknya sekitar 280 KM dan sudah memasuki daerah perbukitan. Panas hujan, dan hujan, kondisi cuacanya berubah-ubah.
Dengan kondisi jalan tidak semua bagus dan belokan, tanjakan, dan turunan yang ekstrem dan menantang.
2 Jam setelah kota Bandar Lampung, kami istirahat makan siang di Kota Agung – Lampung selatan.
Sebelum melanjutkan perjalanan cek kondisi kendaraan, kekencangan rantai. Kekencangan rantai harus kita cek, karena sering terkena hujan, rantai jadi mudah kendur, kata Mas Aziz sang mekanik.
Dengan trek panjang yang berbukit, dan jarangnya SPBU motor kami sempat kehabisan bahan bakar, tetapi karena persiapan yang matang dan sesuai dengan perkiraan, itu bukan masalah bagi tim. Karena sudah menyiapkan BBM cadangan untuk di jalan.
Treknya cukup menguras tenaga, dan tim beserta kru tiba di penginapan sekitar pukul 19.00 WIB. Seperti biasa bergegas mandi, makan malam, dan istirahat untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap fit. Kali ini kami menginap di Resort Lovina tepat di sisi pantai dengan pemandangan yang menakjubkan.
Di sini semuanya masih alami, bentuk Resortnya juga tradisional, pokoknya keren dehh.
Memasuki hari ketiga, setelah istirahat semalaman kami bersiap untuk perjalanan selanjutnya, dari Krui menuju Kota Bengkulu.
Sarapan pagi, senda gurau, cek perlengkapan, cek kondisi kendaraan, dan brifing sudah menjadi aktifitas rutin setiap pagi sebelum melakukan perjalanan.
Krui-Bengkulu adalah yang paling menantang, dengan Jarak tempuh sekitar 325 KM dengan kontur tanah yang berbatu, dan berlubang, tanjakan, turunan, maupun tikungannya yang ekstrem selalu kami lewati di jalur ini.
Istirahat makan siang agar stamina tetap maksimal, kami semua makan siang dan melepas lelah di Pondok Makan Pandan Jati, Lintas Bengkulu Raya.
Cuaca kembali mendung, bersiap memakai Jas Hujan sebelum melanjutkan perjalanan dan selalu konsentrasi di setiap perjalan. Kami touring santai, ke amanan, dan keselamatan adalah yang utama.
50KM dari Pondok Makan Pandan Jati, kami tiba di SPBU desa Manna. Di mana kita sekarang? Kami sekarang sedang berada di Desa Manna.
Kami sedang berada di Desa Manna, di SPBU desa Manna – Bengkulu. Kami istirahat sejenak, sekaligus mengisi bahan bakar. Istirahat atau Relaxasi itu penting untuk berkendara dengan jarak tempuh yang jauh.
Agar peredaran darah tetap stabil dan tidak mengalami kram atau kaku pada sendi-sendi organ tubuh, Bahaya bro.. berkendara yang baik harus istirahat setiap 2jam sekali, minimal 15 menit. Dan ini menurut Dokter.
Ok, lanjut perjalanan bro..
Bukit, Hutan, dan pesisir laut sebagai pemandangan yang sering kami jumpai. Di sini masih alami, asri, dan sejuk alamnya. Indah banget bro.. 60KM sudah berjalan setelah SPBU kami melipir untuk menunaikan ibadah shalat magrib.
Kami tiba di kota Bengkulu pukul 22.00WIB, disambut kawan dari YRFI Bengkulu. Sebelum ke penginapan tidak lupa menjajakan Kuliner khas daerah, Nasi Goreng Rumah Gadang Bengkulu, Rasanya memang mantapp.
Setelah makan malam usai lanjut ke penginapan untuk Istirahat. Mandi adalah salah satu cara pelepas lelah kami, kemudian istirahat tidur untuk bersiap esok pagi.
Jelajah pesisir Sumatera belum selesai, memasuki hari keempat #roadwarriors2014. Dari kota Bengkulu laju ke kota Mukomuko, melewati bukit, Hutan, tepi pantai, dan perkebunan. Jalur sama ekstrimnya dan sebagian kondisi jalannya rusak berat.
Panjang rute sekitar 236 KM dengan nuansa pesisir pantai. Seperti biasa tidak lupa melakukan pengecekan kondisi motor,dan mengganti oli di diler Yamaha di Kota Bengkulu,
Hal ini kami lakukan agar kondisi motor selalu prima dan mampu melibas jalur Sumatera. Harus motor yang benar-benar prima untuk bisa menaklukkan lintas Sumatera.
Cuaca di hari keempat ini turun hujan sangat lebat. Tetap kosentrasi saat di jalan karena banyak lubang, dan jalan yang rusak, ditambah hujan yang lebat akan mengurangi jarak pandang kami. Tapi di balik ganasnya lintasan Sumatera banyak tersimpan keindahan alam dan pantainya.
Dari sini, kondisi jalannya cukup bagus dari perbatasan sampai Kota Mukomuko. Masih disertai hujan, akhirnya tim tiba di penginapan pukul 22.30 WIB. Perjalanan kali ini benar-benar perjalanan yang berkesan bagi kami. Banyak pelajaran yang bisa kami ambil dari perjalanan ini, karena butuh kebersamaan untuk keberhasilan.
Masuk hari kelima, semangat kami masih menggebu-gebu untuk menuju Kota Padang – Sumatera Barat.
Jalur Mukomuko – Padang lebih banyak melewati pesisir pantai, dan jalannya bagus-bagus, tapi tetap hati-hati banyak sapi milik warga yang berkeliaran di Jalan.
Benar-benar butuh kewaspadaan yang ekstra karena bisa tiba-tiba sapi milik warga menyeberang jalan begitu saja.
Pukul 12.00 WIB kami berhenti untuk ibadah shalat Jumat di Desa Indrapura – Nagari Pesisir Selatan, sekitar 200 KM sebelum kota Padang. Lanjut istirahat makan siang di RM Padang di Jl Raya Pasar Inpres-Indrapura, Sumatera Barat. Hujan lagi hujan lagi, sepanjang jalan hujan nih bro.
Pukul 17.45 WIB kembali kami berhenti untuk istirahat, di Bungus teluk kabung – Painan, Sumatera Barat. Untuk menghilangkan rasa lelah kami berfoto ria, memesan minuman kopi panas, sesekali bercanda untuk menghangatan suasana.
Yeaahhh.. alhamdulillah sampai dengan selamat, akhirnya sampai juga di Padang.. Suka cita dari kami saat tiba di Hotel Pangeran Beach - Kota Padang. Bahagia, bangga, terharu, campur aduk jadi satu.
Semua kru mengucapan selamat kepada kami. #roadwarriors2014 mantap!
Perayaan kesuksesan perjalanan kami lakukan di ruang lobi hotel, tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih untuk detikOto dan Yamaha.
Terima kasih juga untuk Andry Berlianto dan semua tim konsultan Touring yang bersedia sabar membimbing dan mengarahkan kami dalam perjalanan.
Sabtu paginya, kami sarapan, dan bersiap untuk wisata bermotor ke Bukittinggi, Lembah Anai, Kelok 44, Danau Maninjau, Ngarai Sinaok, serta menuju Jam Gadang.
Waktunya kita berwisata, Lets go!
Tepat di sisi kiri jalan dari kota Padang menuju Bukittnggi, tampak jelas Air terjun dengan pemandangan sekitarnya yang indah, Cagar Alam Lembah Anai namanya. Kami berhenti untuk berfoto.
Lembah Anai adalah cagar Alam dari kawasan hutan lindung di Bukit Tinggi, dengan hutan tropis dengan berbagai macam jenis flora dan Fauna.
Danau Maninjau yang merupakan danau vulkanik ini berada di ketinggian 461,50 meter di atas
permukaan laut. Luas Maninjau sekitar 99,5 km² dan memiliki kedalaman maksimum 495 meter.
Cekungannya terbentuk karena letusan gunung yang bernama Sitinjau. Untuk bisa mencapai Danau Maninjau jika dari arah Bukittinggi maka akan melewati jalan berkelok-kelok yang dikenal dengan kelok 44 sepanjang kurang lebih 10 km mulai dari Ambun Pagi sampai ke Maninjau.
Di Danau maninjau istirahat makan siang, setelah itu kami melanjutkan wisata ke kota Bukit Tinggi, yaitu di mana pusat Kota letak Jam Gadang berada. Seblumnya kita akan melewati Ngarai Sianok.
Ngarai Sianok adalah lembah yang curam dengan latar belakar pegunungan. Dan melewati Gua Jepan baru kita akan masuk ke kota Bukittinggi. Jam gadang berada di Kota Bukittinggi, dan sebagai simbol khas kota Bukittinggi.
Tidak selesai di situ, saat arah pulang ke penginapan kami beserta crew mampir di sate padang untuk berwisata kuliner, tepatnya di Padang Pariaman. Mantapp.
Hari terakhir yang padat, seluruh tim #roadwarriors2014 melakukan perjalanan ke surau di Padang Pariaman untuk berbagi. Memberi sumbangan untuk pembangunan masjid/surau. Dihadiri oleh ketua pengurus pembangunan masjid Bapak Muzakar, Asisten GM Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing Bapak Mohammad Masykur.
Pukul 18.00 WIB baru kami beranjak ke bandara internasional Minangkabau, Sumatera Barat, tidak Lupa mampir ke tempat jajanan oleh-oleh khas kota Padang. Sampai di bandara pukul 19.30 WIB, sambil menunggu pesawat kami melihat foto-foto kenangan dari saat kami interview 100 besar sampai dengan perjalanan Jakarta-Padang. Seru!
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah