Arus mudik menjelang Idul Fitri memiliki risiko kecelakaan yang cukup tinggi. Sebab, jutaan orang dengan kendaraannya masing-masing tumpah ruah di jalanan menuju kampung halaman.
Namun, fatalitas di dua hari pertama arus mudik tahun ini bisa dikendalikan. Bahkan, jumlah korban meninggal dunia di dua hari pertama arus mudik tahun ini sedikit berkurang dibandingkan tahun lalu.
Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Kakorlantas Polri), Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono mengungkapkan, hari pertama arus mudik di tahun 2014 merenggut 27 nyawa. Sementara hari pertama arus mudik di tahun ini (Sabtu 11 Juli 2015) berkurang menjadi 22 orang yang meninggal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara hari kedua arus mudik tahun 2014 lalu, lanjut Condro, korban meninggal dunia mencapai 61 orang. Hari kedua tahun 2015 ini (Minggu 12 Juli) menurun menjadi 47 orang.
"Mudah-mudahan ini terus bisa dikendalikan," tambah Condro saat melepas rombongan pemudik Honda.
Salah satu solusi dari Korlantas Polri untuk mengurangi angka kecelakaan saat mudik ini adalah dengan mengadakan check point di titik tertentu di jalur mudik. Di check point tersebut, pemudik yang menggunakan sepeda motor harus istirahat, tidak boleh lanjut.
"Di cek poin itu pemotor harus masuk. Nanti ada petugas yang mengarahkan," sebut Condro.
Menurutnya, di check point itu pemudik bisa beristirahat. Bahkan, ada juga tempat pengecekan kendaraan bermotor dan pengecekan kesehatan.
"Wajib berhenti di check point. Di sana bisa tes kesehatan, kalau perlu obat ada obat gratis, bisa cek kendaraan. Kemarin ada motor yang ngebrebet minta dibongkar, ya dibongkar," ujarnya.
(rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ternyata Gegara Ini Insinyur India Bikin Tikungan Flyover 90 Derajat