'3.15 WIB terdengar dentuman keras bgt area Ngaglik. Info ?' tulis akun @javir*** pukul 03.16 WIB tadi, seperti dikutip detikcom.
Twitt itu mendapat balasan dari akun @put*** 'Aku denger juga di jakal km 9'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, akun @jeje*** juga menuliskan posting-an soal suara misterius tersebut. 'Apakah bunyi dentuman merapiii barusan? Deg degan euy', tulisnya pukul 03.17 WIB tadi. Dan dibalas akun @gals*** 'engga kok, aku di jakal km 12 suaranya dari bawah'.
Ada yang mengaitkan suara dentuman itu dengan aktivitas Gunung Merapi. Namun, spekulasi itu dibantah langsung oleh Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida.
"Tidak ada kaitannya (dentuman) dengan Merapi," kata Hanik saat dimintai konfirmasi.
Hanik menegaskan jika aktivitas Merapi tadi pagi tidak menunjukkan peningkatan aktivitas yang signifikan. "Tidak ada aktivitas yang signifikan dari Gunung Merapi pada jam tersebut," tegasnya.
Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memastikan suara dentuman misterius itu bukan diakibatkan oleh aktivitas seismik.
"Terkait pertanyaan adanya dentuman, tidak ada hubungannya dengan aktivitas seismik," kata Kepala BMKG Yogyakarta, Agus Riyanto.
Agus menjelaskan pihaknya mencatat terjadi dua kali kejadian gempa pada 14 April 2020.
Dia menjabarkan dua kejadian gempa itu terjadi pukul 01.20 WIB dan 05.36 WIB. Pusat gempa itu terjadi di wilayah PGR VII.
"Kejadian pertama yakni gempa dengan Mag 3.4 SR pada 14 April 2020 pukul 01:20:05 WIB," jelasnya.
Lokasi gempa pertama ini yakni pada 8.44 LS,111.23 BT. Tepatnya sekitar 32 km tenggara Pacitan, Jawa Timur. "Kedalaman gempa 9 Km dan dirasakan di Pacitan I-II," ungkapnya.
Kejadian gempa kedua terjadi pada pukul 05.36 WIB dengan Mag 3.5 SR. Pusat gempa berada di 10.35 LS,113.19 BT.
"Lokasi gempa di 244 km barat daya Jember, Jawa Timur dengan kedalaman 10 kilometer," ungkapnya.