"Di sini aja ini 8 tahun. Mulai 2011. Pengadaan 2010, 2011 mulai dicetak, yang rusak salah ketik, salah nomor, salah alamat disimpan di sini," kata Tjahjo saat meninjau Gudang Aset Kemendagri di Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/5/2018).
Ia pun memastikan e-KTP yang tercecer beberapa waktu lalu rusak dan tak bisa digunakan lagi. Menurutnya kerusakan e-KTP bukan cuma fisik, namun bisa juga kerusakan data.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada 2 jenis, rusak fisik dan data. Misal Anda udah nyetak sudah rekam data, dicetak di pusat, ternyata salah, saya ganti yang benar. Yang benar saya serahkan. Tidak saya bilang kemarin saya ketik salah. Kan yang dikasih yang benar," sambungnya.
Sebelumnya, peristiwa tercecernya e-KTP terjadi di simpang Salabenda, Desa Parakansalak, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Ada sekitar 6.000 e-KTP yang jatuh dari truk. Namun saat ini e-KTP sudah masuk gudang Kemendagri di Kabupaten Bogor.
e-
Seluruh e-KTP rusak di Gudang Kemendagri itu akan dimusnahkan usai pilpres 2019. Tujuannya agar ada bukti jika diperlukan nantinya.
Saat ini ada seratusan petugas Kemendagri tengah menggunting e-KTP secara manual menggunakan gunting dan alat pemotong kertas. Proses pemotongan dilakukan di teras gudang aset Kemendagri. (haf/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini